Hari ini Dinkes Kutim Operasikan Tempat Karantina Mandiri COVID-19, Habiskan Anggaran Hingga Rp 1,7 Miliar

Redaksi

IDCFM.CO.ID; Sangatta— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, mulai mengoperasikan tempat isolasi atau karantina mandiri bagi masyarakat Kutim yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun memiliki diagnosa sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Pengoperasian tempat karantina mandiri yang dipusatkan di Hotel Kutai Permai Jalan Yos Sudarso I Kecamatan Sangatta Utara, dimulai terhitung sejak hari ini.

“Mulai hari ini, kami secara resmi mengoperasikan tempat isolasi atau karantina mandiri bagi masyarakat Kutim yang merupakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19, namun status diagnosanya sebagai OTG (Orang Tanpa Gejala, red). Lokasinya tempat karantina mandiri ini kami pusatkan di Hotel Kutai Permai Sangatta yang memang kami kontrak, hingga bulan Desember mendatang,” ucap Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal, saat dikonfirmasi IDCFM melalui sambungan telepon, Senin (19/10/2020) siang.

Pada hotel tersebut, lanjut Bahrani menerangkan jika pihaknya mengontrak sebanyak 40 kamar tidur dengan nilai Rp 250 ribu/kamar. Sehingga dalam sehari, pihaknya mengeluarkan biaya khusus sewa kamar sebanyak Rp 10 juta. Namun biaya tersebut belum termasuk biaya konsumsi pasien dan petugas medis dan jaga, serta biaya lainnya. Sedangkan dengan kapasitas kamar isolasi yang tersedia, pihaknya bisa menampung pasien sebanyak 60-75 orang.

“Ada empat puluh kamar yang kami kontrak, dengan nilai Rp 250 ribu per kamar per hari. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar kontrak kamar dalam seharinya mencapai Rp 10 juta. Sebenarnya harga sewa perkamar adalah Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu. Namun ternyata pihak pemilik hotel bermurah hati dengan menurunkan nilai sewa, dengan alasan nilai sosial. Tetapi anggaran Rp 10 juta tersebut diluar biaya konsumsi pasien dan petugas, biaya loundry dan biaya lainnya. Sedangkan dari empat puluh kamar yang tersedia, tiga kamar digunakan untuk petugas medis dan petugas jaga. Jadi ada 37 kamar yang nantinya bisa digunakan sebagai tempat karantina mandiri dengan daya tampung sebanyak 60-75 orang pasien,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan Bahrani, total anggaran yang disediakan oleh Dinkes Kutim untuk membiayai tempat karantina mandiri hingga bulan Desember mendatang, nilainya lebih dari Rp 1,7 miliar. Anggaran ini diperoleh dari pemangkasan biaya tes swab yang sebelumnya telah dianggarkan oleh Dinkes Kutim untuk seribu orang.

Sebelumnya, Dinkes Kutim sempat menganggarkan biaya tes swab untuk seribu orang warga di Kutim dengan nilai Rp 2 juta perorangan. Namun seiring keluarnya harga tertinggi tes swab yang hanya Rp 900 ribu perorangan, maka pihaknya bisa menyisihkan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar. Sedangkan untuk mencukupi sisa kekurangan anggarannya, Dinkes Kutim melakukan rasionalisasi sejumlah anggaran kegiatan di Dinkes Kutim yang dianggap tidak prioritas dan mendesak.

“Tolat anggaran kita siapkan untuk tempat karantina mandiri, termasuk operasional dan lain sebagainya lebih dari Rp 1,7 miliar yang kita alokasikan dari APBD Kutim. Sebelumnya kita sudah menganggarkan untuk pelaksanaan tes swab bagi seribu orang di Kutim dengan biaya tes Rp 2 juta perorangan. Tapi kan ada aturan baru bahwa biaya tertinggi untuk tes swab cuma Rp 900 ribu perorangan. Jadi biaya yang kita siapkan untuk tes swab hanya Rp 900 juta dan ada sisa anggaran Rp 1,1 miliar. Makanya dengan adanya anggaran sisa ini, kita bisa menyediakan tempat karantina mandiri. Sedangkan untuk kekurangan anggaran, kita lakukan rasionalisasi biaya kegiatan di Dinkes Kutim yang dianggap tidak prioritas dan mendesak,” ujar Bahrani.(Ijr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Transaksi Saham Syariah Naik Selama Pandemi

IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN– Pasar modal syariah mencatat transaksi saham syariah yang dilakukan oleh investor selama pandemi covid-19 lebih tinggi dibandingkan kondisi normal periode yang sama tahun 2019. Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI- Irwan Abdalloh mengatakan pertumbuhan investasi ini dilatarbelakangi kesadaran massyarakat akan pentingnya berinvestasi untuk jangka panjang demi memajukan ekonomi […]

Subscribe