
MEDIAONLINEIDC.COM; BALIKPAPAN–Bank Indonesia (BI) Perwakilan Balikpapan mendorong transformasi ekonomi daerah melalui penguatan UMKM sekaligus memperkenalkan inovasi pembayaran digital terbaru, QRIS Tap. Langkah ini disebut menjadi strategi penting agar UMKM semakin adaptif, naik kelas, dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.Kepala BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyampaikan bahwa UMKM terbukti menjadi penopang utama perekonomian dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional. Karena itu, keberadaannya harus terus ditopang dengan akses pasar, peningkatan kualitas, dan digitalisasi.
“UMKM tidak boleh hanya bertahan, mereka harus naik kelas. Dengan transformasi digital, mereka bisa masuk rantai pasok industri yang lebih besar dan bersaing hingga ke pasar global,” ujar Robi optimis.
ebagai wujud nyata, BI meluncurkan QRIS Tap, sistem pembayaran yang memungkinkan transaksi cukup dengan menempelkan ponsel tanpa memindai kode QR. Sejak pertama diluncurkan tahun 2019, QRIS sudah menjangkau hampir 50 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, di mana 93 persen adalah UMKM.
“Enam tahun berjalan, QRIS mencatat 6,1 miliar transaksi dengan nilai Rp579 triliun. Ini menunjukkan UMKM semakin siap digital,” jelas Robi.
Menurutnya, QRIS kini tidak hanya digunakan di Indonesia, tetapi juga sudah bisa dipakai di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang. Bahkan, BI menargetkan perluasan ke India dan Tiongkok pada akhir tahun.
“QRIS adalah produk anak bangsa yang sudah diakui global, dan inilah bukti UMKM kita bisa ikut terhubung dengan dunia,” ujarnya lagi.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengapresiasi langkah BI yang secara konsisten mendukung penguatan UMKM sekaligus menjaga inflasi. Ia menekankan, kolaborasi BI bersama pemerintah daerah dan Satgas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbukti efektif menekan gejolak harga.
“Balikpapan, PPU, dan Paser termasuk daerah dengan inflasi bulanan maupun tahunan di bawah angka nasional. Selain itu, UMKM juga terus mendapat ruang untuk berkembang,” kata Bagus.
Melalui Mahligai Nusantara 2025, BI Balikpapan mengusung tema “UMKM Dombo Kelas Ekonomi Turon Berkembang” sebagai pesan penting bahwa UMKM harus tumbuh berkelanjutan, ramah lingkungan, dan relevan dengan tuntutan zaman. Dengan dukungan infrastruktur pelabuhan dan galeri UMKM yang telah tersedia, potensi ekspor produk lokal Balikpapan, PPU, dan Paser semakin terbuka.
“Kolaborasi ini adalah buah karya bersama. Mari kita dorong UMKM daerah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi unggulan Kalimantan Timur,” pungkas Robi. (Imy)








