Bank Indonesia Balikpapan Dorong Ekonomi Digital Lewat QRIS Jelajah Indonesia 2025

Redaksi IDC | Tuesday, 26 August 2025 | 18:02
qris 2025

MEDIAONLINEIDC.COM; BALIKPAPAN– Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan BI Balikpapan menggelar QRIS Jelajah Indonesia (QJI) 2025. Kegiatan ini bertujuan memperluas penggunaan pembayaran digital QRIS sekaligus memperkenalkan budaya dan wisata lokal.


Kepala KPwBI Balikpapan, Robi Ariadi, mengatakan kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari anak muda. “Lebih dari 70 content creator mendaftar, dan kami memilih 30 orang untuk mengikuti lomba. Mereka kami ajak menjelajahi budaya Balikpapan sekaligus membiasakan transaksi tanpa uang tunai,” jelas Robi.

Dalam kompetisi ini, peserta ditantang menjalankan misi seputar penggunaan QRIS, transportasi digital, perlindungan konsumen, hingga membuat konten kreatif. Mereka juga mengunjungi pasar tradisional, belajar membuat batik, hingga menari Dayak, sambil berbelanja dan menggunakan transportasi umum dengan pembayaran nontunai.

Menurut Robi, capaian adopsi QRIS di wilayah kerja KPwBI Balikpapan (Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser) menunjukkan tren positif. Hingga Juli 2025, volume transaksi telah mencapai 33,1 juta transaksi atau 109,96% dari target tahunan. Jumlah merchant baru tercatat 28.045 merchant (115,56% dari target), sementara total merchant aktif mencapai 251.654. Adapun jumlah pengguna QRIS di Kalimantan Timur menembus 819 ribu orang, dengan separuhnya berasal dari wilayah Balikpapan dan sekitarnya.

“Capaian ini menunjukkan masyarakat makin terbiasa dengan transaksi digital. Selain mempermudah aktivitas, ekosistem nontunai juga memberi dampak ganda bagi UMKM, pariwisata, dan transportasi,” jelas Robi

Selain di dalam negeri, QRIS kini juga bisa digunakan lintas negara. Sejak Agustus 2025, Indonesia resmi bekerja sama dengan Jepang, setelah sebelumnya dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Dengan begitu, wisatawan Jepang bisa langsung bertransaksi di Indonesia lewat QRIS, begitu pula sebaliknya.

Menurut Robi, QRIS bukan hanya soal pembayaran digital, tapi juga sarana memperluas kesempatan ekonomi bagi masyarakat. “Kami ingin ekonomi digital bisa dirasakan semua lapisan, dari pelaku UMKM hingga komunitas budaya, sehingga manfaatnya lebih merata,” pungkasnya. (Imy)