BI dan TPID Cermati Risiko, Upaya Tekan Inflasi Terus Dilakukan di Balikpapan dan PPU

Redaksi IDC | Friday, 12 September 2025 | 14:41
Robi Ariadi-- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

MEDIAONLINEIDC.COM; BALIKPAPAN– Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sama-sama mencatat deflasi pada Agustus 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,73% (mtm), sedangkan PPU sebesar 0,78% (mtm).

“Deflasi di Balikpapan terutama dipicu oleh turunnya harga angkutan udara, tomat, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, serta biaya pendidikan SMP,” kata Robi Ariadi– Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan melalui rilisnya.

Kata Robi menjelaskan di Kabupaten PPU, penurunan harga terutama disumbang oleh komoditas pangan seperti tomat, cabai rawit, semangka, sawi hijau, dan kacang panjang yang melimpah karena panen raya.

“Di Balikpapan, harga bawang merah, ikan layang, dan angkutan laut tercatat naik. Sementara di PPU kenaikan terjadi pada beras, ikan tongkol, bawang merah, dan ketimun. Kondisi cuaca kemarau basah dan gelombang laut tinggi menjadi faktor yang membatasi pasokan. Kata Robi, kondisi ini tidak boleh membuat masyarakat lengah.

“Meskipun deflasi terjadi, kita perlu mencermati risiko ke depan. Faktor cuaca, pasokan pangan, hingga biaya transportasi bisa kembali mendorong inflasi. Karena itu masyarakat diimbau tetap bijak dalam berbelanja dan menyesuaikan konsumsi dengan kebutuhan,” ujarnya.

Kata Robi menjelaskan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus memperkuat langkah pengendalian inflasi, antara lain melalui pemantauan harga bahan pokok, operasi pasar, gelar pangan murah, serta kerja sama antar daerah untuk menjamin kelancaran distribusi pangan.

Ia menambahkan, optimisme konsumen di Balikpapan masih cukup kuat dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 129,8, meski sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini menjadi sinyal positif, namun pengendalian inflasi tetap harus dijaga agar daya beli masyarakat tidak tergerus.

“Dengan kolaborasi BI, TPID, dan pemerintah daerah, diharapkan inflasi di Balikpapan dan PPU dapat terus ditekan agar tetap berada dalam sasaran nasional 2,5% ± 1% sepanjang 2025,” kata Robi. (Imy)