Kota Balikpapan Mengalami Inflasi 0.82 Persen Pada Juni 2025. Ini Penyebabnya

Redaksi IDC | Wednesday, 09 July 2025 | 06:37
Robi Ariadi-- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

MEDIAONLINEIDC.COM; BALIKPAPAN– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,82% (mtm). Berdasarkan data, penyumbang inflasi terbesar di kota tersebut ada pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil sebesar 0,40 % (mtm). Lima komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah angkutan udara, beras, bimbingan belajar, bahan bakar rumah tangga dan kacang panjang.

“Peningkatan tarif angkutan udara didorong permintaan yang meningkat akibat libur panjang di bulan Juni. Selanjutnya beras mengalami kenaikan harga akibat pasokan yang terbatas ditengah permintaan yang cenderung tetap, Harga Kacang Panjang juga meningkat karena pasokan yang terbatas dan produksi yang menurun,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan– Robi Ariadi.

“Kenaikan bahan bakar sendiri disinyalir akibat pengecer yang menaikan harga, seiring ketersediaan pasokan yang terbatas. Kemudian kenaikan tarif Bimbel disebabkan permintaan Bimbel privat yang meningkat menjelang ujian masuk perguruan tinggi,” kata Robi lagi.

Kata Robi menjelaskan beberapa komoditi di kota Balikpapan pada Juni 2025 mengalami deflasi dengan penyumbang terbesar adalah Kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar -0,04% (mtm). Lima komoditas penyumbang deflasi tertinggi adalah daging ayam ras, angkutan laut, cabai rawit, pengharum cucian dan bensin.

Robi berujar turunnya harga daging ayam ras didorong pasokan dan distribusi yang lancar, sementara permintaan turun pasca Idul Adha. Penurunan angkutan laut sejalan dengan kebijakan stimulus nasional berupa diskon tarif angkutan laut 50% yang berlaku sejak lima Juni sampai dengan akhir Juli 2025. Selanjutnya penurunan harga cabai rawit didukung pasokan yang meningkat dan distribusi yang lancar serta permintaan yang menurun pasca Idul Adha.

“Harga pengharum cucian turun karena kebijakan retail distributor menurunkan harga. Sementara penurunan harga BBM Pertamina Nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series yang berlaku per satu Juni 2025,” ujar Robi menjelaskan.

Kata Robi menjelaskan. inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2025) Kota Balikpapan mencapai 2,16% (ytd). Selanjutnya secara tahunan, IHK Kota Balikpapan tercatat inflasi sebesar 1,77% (yoy), lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat inflasi 1,87% (yoy), namun lebih tinggi dibanding inflasi gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur yang tercatat inflasi 1,62% (yoy), serta masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional (2,5%±1%)

“Ke depan, peningkatan harga, khususnya komoditas hortikultura, tetap perlu diwaspadai sejalan risiko hujan yang masih akan berlangsung. Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah akan terus bersinergi melalui pemantauan harga bahan pokok secara periodik, mitigasi risiko peningkatan harga serta kebijakan pengendalin sesuai high level meeting TPID,” kata Robi.

“BI juga mendorong perluasan kerjasama antar daerah, melaksanakan operasi pasar murah, gerakan pemanfaatan pekarangan untuk hortikultura, dan menjaga tingkat inflasi daerah pada rentang sasaran inflasi nasional 2025 sebesar 2,5% plus minus satu persen, serta mengimplementasikan roadmap pengendalian inflasi daerah tahun 2025 sampai dengan 2027,”ujarnya lagi. (Imy)