MEDIAONLINEIDC.COM; BALIKPAPAN– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menggelar Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan 2024 bertempat Ballroom Kantor Perwakilan Bank Indonesia pada Selasa (03/ 12/ 2024). Kegiatan ini dihadiri ratusan undangan dari kalangan perbankan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta unsur pemerintahan yang kabupaten kota di bawah naungan Bank Indonesia (BI) Balikpapan yaitu Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser. Termasuk juga pelaku UMKM di bawah binaan KPwBI Balikpapan.
Dalam pemaparannya, Kepala KPwBI Balikpapan– Robi Ariadi mengatakan berdasarkan data dari Bank Indonesia Balikpapan sampai dengan Oktober 2024 kota Balikpapan mengalami inflasi 1,51 % secara tahunan, sementara Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami inflasi sebesar 0,85 persen secara tahunan. Sementara penyaluran kredit pada tiga wilayah kerja Bank Indonesia tersebut juga meningkat 23 % secara tahunan seiring dengan peningkatan modal kerja dan kredit konsumsi.
“Adapun sektor ekonomi yang paling dominan pangsa pasar kredit konstruksi, perdagangan dan pertanian. Sementara itu NPL juga cukup rendah yaitu 3,93 persen. Ini menunjukan kinerja sistem keuangan yang terjaga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Robi.
“Kita perlu apresiasi kepada ketua TPID Balikpapan, ketua TPID PPU dan ketua TPID Paser atas terkendalinya inflasi 25 plus minus satu persen. Inflasi kedepan kita tetap konsisten melalui dukungan Pemda dan bagaimana optimalkan peran Perumda. Karena khususnya Balikpapan tidak punya petani dan peternak sehingga peran Perumda penting dan perlu bersinergi,” ujarnya lagi.
Robi mengatakan Ekosistem pembayaran digital dan inovasi disektor UMKM di wilayah kerja KPwBI Balikpapan terus berkembang. Ia berujar transaksi QRIS meningkat hingga 20 persen di tahun 2024 dan menciptakan peluang pertumbuhan baru. Volume transaksi QRIS juga tumbuh dengan proyeksi pertumbuhan 159 % yoy di tahun 2024.
“Transaksi QRIS juga didominasi dengan pelaku usaha kecil. Ini menjadi peluang prospektif untuk memajukan ekonomi untuk lebih tinggi lagi,” katanya.
Bicara mengenai sektor konstruksi, kata Robi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten PPU sangat tinggi mencapai 29,3 persen atau jauh diatas rata-rata nasional. Hal ini dipicu oleh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sementara pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser pada sektor tersebut diakui melambat, namun bergerak positif. Hal ini dikarenakan Kabupaten Paser kondisi ekonominya 70 persen ada di sektor pertambangan.
“Kita optimis semua positif tumbuh dan tetap konsisten di Balikpapan. Tantangan kedepan kami optimis dengan sinergi, kolaborasi, tahun depan bisa jadi sektor manufaktur CPO menjadi peluang dan Balikpapan sebagai kota MICE mulai rame,” kata Robi optimis.
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan– Muhaimin yang hadir mewakili wali kota Balikpapan mengatakan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja berkualitas serta mendorong mengembangkan industri kreatif. Muhaimin berujar kedepan diperlukan upaya sinergi dengan birokrasi dan yang paling penting adalah sumber daya manusia baik tenaga kerja maupun instansi dan pendidikan.
“Upaya ini bisa dengan memanfaatkan momentum pengembangan IKN yang bisa memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi. Terimakasih kepada BI Balikpapan yang konsisten berinovasi dan kolaborasi untuk berbagai kepentingan di daerah,” kata Muhaimin.
Kegiatan BI Balikpapan Outlook 2024 juga dirangkai dengan launching Buku Bahan Ajar CBP Rupiah untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. (Imy)