Badan Pusat Statitis (BPS) Kaltim mencatat ekonomi Bumi Etam yang terus melaju pada triwulan II – 2023 sebesar 6,84 persen (yoy), di atas pertumbuhan Nasional sebesar 5,17 persen dan tertinggi se-Kalimantan. Pertumbuhan ini melanjutkan tren di atas 6 persen selama tiga triwulan berturut-turut.
Dari sisi pengeluaran, lajunya pertumbuhan ekonomi Kaltim ditopang oleh konsumsi pemerintah yang tumbuh melesat sebesar 34,74 persen (yoy) yang meliputi peningkatan realisasi belanja pemerintah, baik belanja pegawai (belanja gaji dan tunjangan), belanja barang/jasa, maupun belanja bantuan sosial.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh sangat kuat sebesar 14,25 persen. Di tengah harga komoditas energi dunia yang mengalami penurunan ekspor Kaltim tetap tumbuh sebesar 4,66 persen, walaupun impor juga tumbuh sebesar 6,89 persen (yoy).
Konsumsi rumah tangga juga terbukti signifikan menopang laju pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 5,13 persen. Daya beli masyarakat terus terjaga dengan tingkat inflasi yang terus menurun. Aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu juga sudah mulai terlihat menguat. Hal itu tercermin dari pertumbuhan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 5,94% (yoy).
Dari sisi lapangan usaha, sektor konstruksi paling melaju sebesar 22,12 persen akibat terus berprogresnya pembangunan beberapa infrastruktur (proyek gedung, bendungan, dan infrastruktur lain pendukung IKN dan Proyek RDMP RU V Balikpapan, serta proyek konstruksi lainnya). Sektor pertambangan sebagai sektor utama juga tumbuh 4,8 persen.
Tren perekonomian Kaltim yang terus melaju hingga triwulan II-2023 menjadi modal penting bagi tren pertumbuhan ekonomi ke depan. Kualitas pertumbuhan ekonomi juga terjaga sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan tingkat kemiskinan menjadi 6,11 persen pada Maret 2023 dan persentase pengangguran pada Februari 2023 sebesar 6,37 persen.
Meskipun demikian, pemerintah daerah (Pemda) harus terus memantau dan mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi dunia saat ini terutama tren menurunnya harga komoditas internasional yang dampaknya terhadap kinerja perdagangan internasional Kaltim. Selain itu dampak terkait dengan cuaca ekstrim harus dijadikan momen untuk kembali berfokus pada penguatan pertanian dalam rangka kemandirian dan ketahanan pangan Kaltim.
Dengan pencapaian tingkat pertumbuhan yang terus melaju dan peningkatan investasi, kita bisa optimis bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun 2023 diperkirakan kembali di atas 6 persen.(yus)
Ditulis oleh Bambang Saputra
Saat ini penulis aktif sebagai Wakil Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Balikpapan