IDCFM.CO.ID.; BALIKPAPAN– Menteri Pemuda dan Olahraga- Zainudin Amali didaulat sebagai pembicara dalam Workshop Moderasi beragama di Universitas Balikpapan (Uniba) pada Jumat (09/ 09/ 2022). Workshop ini mengusung tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama dikalangan generasi Milenial di Era Digital dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Dalam penyampaiannya Zainudin mengatakan mahasiswa sebagai generasi milenial berkewajiban menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mahasiswa juga berkewajiban merawat negara Indonesia agar tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Indonesia terdiri dari 17 ribuan lebih pulau, beragam agama, beragam bahasa, suku dan ras. Tetapi Alhamdulillah masih utuh. Anak-anak mahasiswa punya kewajiban dan tidak tidak boleh lengah merawat negara Indonesia yang kita cintai ini,” kata Zainuddin.
“Ada negara yang sukunya tidak banyak seperti Uni Soviet dan Afganistan terjadi konflik. Indonesia adalah satu negara berlatarbelakang sangat beragam dan kita tetap damai sampai dengan saat ini. InshaAllah kita akan jaga sampai kapan pun,” ujarnya lagi.
Mengenai workshop Moderasi Beragama yang dihelat Uniba, Zainuddin mengapresiasi dan menilai sangat bermakna dan strategis untuk menjaga eksistensi kebutuhan Negara Republik Indonesia.
“Tidak mungkin kita mengharapkan oranglain, bangsa dan negara lain untuk jaga keutuhan NKRI.
Pembicara lainnya Pendakwah Millenial- Habib Husein Ja’far Al- Hadar mengatakan di era digital saat ini masyarakat bisa dengan mudah memperoleh informasi. Namun sebagian masyarakat begitu mudah mempercayai informasi yang baru didapat, tanpa terlebih dahulu menyaring dan mencari kebenarannya.
Habib Husein mengatakan kesadaran literasi masyarakat Indonesia tergologn rendah. Sehingga dihadapan ratusan mahasiswa Uniba peserta workshop ia mengajak tingkatkan literasi digital. Mahasiswa juga diingatkan untuk memilih rujukan yang baik dan menjadi pelopor gerakan toleransi.
“Di Indonesia ini ada tiga kota yang moderasi beragamanya masih rendah, salahsatunya Jakarta. Kita bahagia Balikpapan kota yang nyaman di huni dan harus tetap kita jaga,” kata Habib Husein.
“Saya mendakwahkan moderasi beragama. Sehingga saya ingatkan mahasiswa di kota ini harus bisa menjadi pelopr gerakan toleransi,” ujarnya menekankan.
Anggota Komisi X DPR RI- Hetifah Sjaifudian mengatakan generasi milenial, merupakan kunci dari moderasi beragama. Generasi milenial merupakan kunci dari periode pembangunan dimasa yang akan datang.
Diakhir workshop, enam mahasiswa perwakilan dari enam agama yang diakui di Indonesia menandatangani Ikran Pemuda Lintas Agama. Adapun Ikrar Pemuda Lintas Agama berisi sebagai berikut:
Kami Pemuda LIntas Agama Kota Balikpapan Berjanji:
- Patuh dan Taat Kepada Pancasila dan UUD 1945
- Menjaga Persaudaraan Seagama, Sebangsa dan Sesama Umat Manusia
- Menjaga Persatuan dan Kesatuan Dalam BIngkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Menolak Segala Bentuk Paham, Aliran dan Ajaran yang Menyimpang, serta menolak Segala Tindakan Kekerasan yang Mengatasnamakan Agama
- Menghormati Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Budaya serta Memperkokoh Persatuan dan Kerukunan Umat Beragama
Selain tiga narasumber diatas, turut hadir dalam Workshop Moderasi Beragama yaitu Rektor Universitas Balikpapan– Isradi Zainal Penasihat DWP Kemenpora– Nadiah Zainudin Amali dan Ketua Pembina YAPENTI- DWK- Rendi Susiwo Ismail. (Imy(