Intervensi Kesehatan Ibu dan Bayi Melalui Paket Catin

Redaksi

IDCFM.CO.ID; Balikpapan– Temuan sejumlah kasus kematian bayi dan berat badan bayi lahir di bawah standar menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan– Andi Sri Juliarti mengatakan, kasus tersebut telah menjadi isu nasional sehingga dari DKK Balikpapan berupaya mengintervensi kesehatan keluarga, khususnya ibu dan anak sebelum pasangan tersebut menikah.

Intervensi yang diberikan berupa pelayanan kesehatan terpadu bagi calonp engantin di Kota Balikpapan. Bentuknya berupa pembagian paket catin alias paket calon pengantin. Paket ini dikemas dalam satu pouch cantik yang didalamnya berisi vitamin bagi calon ibu, surat rujukan, ucapan selamat dari wali kota dan Ketua TP PKK Kota Balikpapan.

“Didalamnya juga ada flyer mengenai kesehatan reproduksi. Paket Catin ini akan dititipkan di kelurahan setempat . Harapannya vitamin ini dikonsumsi setidaknya tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan,” kata Andi Sri Juliarti.

Andi Sri Juliarti mengatakan, sebelumnya pihak DKK juga memberikan vitamin bagi calon ibu. yang mana vitamin baru diberikan setelah pasangan tersebut menikah dan hamil. Namun dalam banyak kasus vitamin tersebut tidak dikonsumsi karena si bumil merasa mual dan mengalami ngidam.

Andi Sri Juliarti berharap langkah ini dapat menekan angka kematian bayi,  mencegah bayi lahir kecil atau di bawah berat badan normal 2,5 kg.

“Pada tiga September 2022 mendatang, DKK bersama Kemenag, DP3AKB dan TP PKK Kota akan melakukan penandatanganan MoU mengenai paket catin tersebut,” ujarnya.

Sementara itu pembicara dr. Triseno Adji B, SpOG (K)- Perwakilan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Genekolog Indonesia) Obgyn Indonesia Kota Balikpapan mengatakan kematian ibu di kota Balikpapan selama 2016 – 2021 mengalami fluktuasi. Kondisi kesehatan ibu di masa kehamilan,ujarnya, akan mempengaruhu kualitas kehamilan dan kondisi janin yang dikandungnya. 

“Jika kondisi ini dapat diketahui lebih dini pada masa sebelum hamil, maka dapat segera diintervensi sehingga akan menurunkan risiko masalah yang terjadi saat kehamilan maupun persalinan,” katanya dr. Tresino menekankan.

dr. Triseno juga mengatakan nutrisi ibu harus dioptimalkan sebelum konsepsi, sehingga lingkungan pra- Implantasi dan diferensial awal siap mendukung perkembangan awal janin dan plasenta.

“Status gizi ibu akan mempengaruhi pembagian gizi ke plasenta atau janin, yang selanjutnya mempengaruhi risiko timbulnya penyakit,” ujarnya lagi. (Imy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Satgas Pamtas Darat Yonif 621/Mtg Gencarkan Razia Peredaran Narkoba di Perbatasan

IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN- Personel Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia dari Yonif 621/Manuntung, tidak mengenal lelah dalam menekan peredaran narkoba di wilayah perbatasan. Hal ini terbukti dengan pengungkapan dua (2) kasus peredaran narkoba dalam 2 hari terakhir oleh personel Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Mtg. 1 minggu yang lalu, anggota Satgas Pamtas Darat […]

Subscribe