IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN– Pada bulan Mei 2022, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,52% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan April 2022 yaitu sebesar 1,33% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 4,87% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (3,55%-yoy) dan dibandingkan Kalimantan Timur (4,27%-yoy).
“Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0%±1,” kata R. Bambang Setyo Pambudi- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.
Bambang mengatakan Inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,29% (mtm). Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras di tengah menurunnya pasokan DOC paska libur lebaran. Selain itu, kata Bambang, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga tomat ditengah menurunnya pasokan dari daerah sentra akibat curah hujan yang tinggi. Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran lainnya seperti daun bawang, kangkung dan kacang panjang.
“Inflasi Balikpapan pada Mei 2022 juga didorong oleh kelompok transportasi dengan andil 0,12% (mtm), didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara terutama saat periode arus balik lebaran di awal Mei,” ujar Bambang menjelaskan.
“Inflasi juga terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga yang didorong oleh kenaikan harga semen akibat meningkatnya harga batu bara dunia. Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami deflasi antara lain cabai rawit, bawang merah, sawi hijau dan bawang bombay di tengah pasokan yang masih memadai,” ujarnya menambahkan.
Bambang berujar ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah: i) Kenaikan harga telur ayam ras yang telah terjadi di daerah pemasok di Jawa dan Sulawesi, dan (ii) kenaikan harga daging sapi di tengah pembatasan pasokan dari jawa dan penambahan waktu karantina sebagai antisipasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
“Selain itu himbauan belanja bijak kepada masyarakat senantiasa disampaikan sebagai bagian dari komunikasi yang efektif,” kata Bambang. (*/ Imy)