Waka SKK Migas Kunjungi KKKS di Kaltim, Pastikan Produksi Long Term Plan

Redaksi

IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN– Wakil Kepala SKK Migas– Fatar Yani Abdurrahman Kunjungi KKKS di Kaltim dalam rangka memastikan pelaksanaan produksi jangka panjang pada perusahaan kontraktor Migas. Tiga Kontraktor Kerjasama (KKKS) yang dipantau kinerjanya adalah Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS), Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan Eni Muara Bakau. 

“SKK Migas memastikan produksi mereka bakal long term. Selain itu agar produksinya bisa long term apa yang dibutuhkan mereka,” kata Fatar.

SKK Migas sendiri mendorong kontraktor Migas untuk terapkan teknologi baru agar tetap berproduksi. Selain itu SKK Migas juga memberikan rekomendasi pada sejumlah kontraktor Migas untuk mendapatkan insentif agar kegiatan produksi bisa berjalan maksimal. 

Kata Fatar menjelaskan, insentif yang bisa di terbitkan oleh SKK Migas kepada kontraktor Migas diantaranya mengurangi jenis pajak yang dibayarkan, keringanan pajak, keringanan sewa peralatan, penambahan besaran bagi hasil migas (untuk kontraktor yang bekerja dengan sistem gross split) dan adanya tambahan modal dari kredit investasi bagi operator. Kata Fatar, Untuk memperoleh insentif tersebut, SKK Migas juga berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.

Fatar pun mengibaratkan seorang petani yang tengah menggarap sawah. Beberapa biaya yang perlu diperhitungkan seperti alat bajak, pupuk dan sebagainya, Jika petani itu sendiri yang menggarap sawah maka nilai ekonomisnya akan lebih rendah. Sehingga perlu bantuan pihak lain yang menanam padi dan sebagainya.

“Jadi begitu kita lihat pupuk perlu banyak alat bajak perlu ditingkatkan kan tambah cost. Kita garap tanah rugi dong. Nah saya minta sama yang garap sawah boleh gak saya saja yang menanam, nanti penghasilanya sekian persen,” ujarnya. 

“Jadi insentif ini, ia harus end to end sampai tuntas. Kan pajak sudah ada dari pajak penghasilan yang sudah mewakili semuanya. Jadi kenapa yang kecil-kecil di pajak juga. Itu bisa dibebaskan cost recovery. Tanpa intensif hitung-hitungan bisnisnya akan rugi,” ujarnya menambahkan.

Saat ini sejumlah Kontraktor Migas telah mengajukan permohonan insentif ke SKK Migas. Namun SKK Migas memberi perhatian khusus kepada PHKT dan PHSS. Fatar mengatakan PHKT dan PHSS memiliki teknologi yang bagus untuk menggali potensi Migas pada sumur-sumur lama yang sudah tidak berproduksi.

“Pemerintah hati-hati sekali memberikan insentif karena gak ada lagi insentif berikutnya. Kita hitung bener-bener kalau nda, negara bisa rugi. Jadi intinya kalau kita SKK Migas mendorong interchange teknologi seperti teknologi di PHM diterapkan di PHSS. Kita malah minta mereka jalankan teknologi inovasi agar sumur-sumur tua bisa kita angkat lagi kandungan gas nya,” kata Fatar. (Imy)

Baca juga : https://mediaonlineidc.com/2021/09/30/berdarah-darah-optimalkan-produksi-sumur-migas/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Daftar Yuk! Manajemen Kilang Pertamina Goes to Campus Pada 29 Oktober

IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN -Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan akan mengelar kegiatan KPI Goes To Campus secara daring pada Jumat (29/ 10/ 2021). Manajemen dari PT KPI sendiri yang akan mengisi langsung materi dan memperkenalkan industri pengolahan kepada akademisi. Menariknya nantinya juga akan hadir pembicara lain yaitu Putri […]

Subscribe