IDCFM.CO.ID; JAKARTA– PT Duta Pertiwi Tbk (BEI: “DUTI”) Entitas Anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BEI: “BSDE”) dan anggota kelompok properti terkemuka Sinar Mas Land sepanjang enam bulan pertama berhasil membukukan pendapatan Usaha sebesar Rp. 701,27 miliar, mendekati angka tahun lalu Rp. 717,76 miliar. Pendapatan konsolidasian ini bersumber dari lima segmen pendapatan DUTI yakni penjualan tanah, rumah tinggal dan ruko; sewa; hotel; Arena Rekreasi dan lain-lain.
Christy Grassela– Head of Investor Relation PT Duta Pertiwi Tbk mengatakan pendapatan tertinggi dari segmen Penjualan tanah, rumah tinggal dan ruko yakni Rp. 398,32 miliar tumbuh 10,59%, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 360,19 miliar. Bahkan 52% diantaranya bersumber dari penjualan residensial. Kawasan residensial yang ditawarkan mendapat respon positif dari masyarakat. Penjualan tersebut diantaranya bersumber dari proyek Kota Wisata, Grand Wisata, Taman Banjar Wijaya, Kota Bunga dan lainnya.
“Kebijakan pemerintah untuk memberikan keringanan dan pembebasan PPN hingga akhir Desember 2021 turut memberikan sentimen positif kepada calon pembeli, baik untuk rumah siap huni dengan harga hingga Rp2 miliar untuk bebas PPN 100% maupun harga di atas Rp. 2 miliar hingga Rp. 5 miliar untuk keringanan PPN 50%,” kata Christy dalam Public Expose Live 2021 pada Selasa (07/ 09/ 2021).
Christy mengatakan segmen sewa merupakan kontributor pendapatan terbesar kedua, yakni sebesar Rp. 232,20 miliar. Namun untuk segmen ini, kata Christy melemah 15% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 273,46 miliar dan segmen lain-lain melemah 5% menjadi Rp. 66,08 miliar dibandingkan tahun lalu Rp.69,49 miliar.
DUTI juga membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp. 154 miliar yang bersumber dari strategi manajemen untuk meningkatkan kepemilikan saham di Entitas Anak yakni PT Itomas Kembangan Perdana.
“Kami memiliki beragam segmen seperti segmen perumahan, superblok, gedung kantor dan
pusat perbelanjaan serta hotel dan arena rekreasi. Saat ini, proyek DUTI tersebar di tiga kota
besar di Indonesia yakni Jabodetabek, Semarang dan Surabaya,” ujarnya.
Untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2021, kata Christy, tetap fokus pada pengembangan residensial, komersial dan hiburan. Per 30 Juni 2021, DUTI memiliki persediaan real estat sebesar Rp. 3,69 triliun. Persediaan real estat tersebut terdiri dari Tanah dan bangunan yang siap dijual senilai Rp. 601,69 miliar. Bangunan yang sedang di konstruksi senilai Rp. 1,96 triliun dan Tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp. 1,14 triliun. Total nilai tersebut belum dikurangi Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan sebesar Rp. 5,51 miliar.
Adapun persediaan tanah dan bangunan yang siap jual dengan nilai tertinggi adalah Mega ITC Cempaka Mas senilai Rp. 118,31 miliar, Grand Wisata senilai Rp. 99,51 miliar, Mangga Dua Rp. 93,54 miliar dan ITC Depok senilai Rp. 87,19 miliar. Sementara itu bangunan yang sedang dikonstruksi dengan nilai terbesar antara lain Southgate senilai Rp. 875,26 miliar, Aerium (Rp. 442,28 miliar), Klaska Residence (Rp. 368,35 miliar), Taman
Banjar Wijaya (Rp. 113,53 miliar) dan Kota Wisata (Rp. 84,44 miliar).
“Sedangkan cadangan real estat untuk kategori tanah yang sedang dikembangkan, nilai tertinggi berlokasi di Kota Wisata Rp. 343,04 miliar, kemudian Grand Wisata Rp. 263,98 miliar, Aerium Rp. 149,18 miliar, Legenda Wisata Rp. 110,88 miliar dan Taman Banjar Wijaya senilai Rp. 91,33 miliar,” ujarnya menyebutkan.
“Sebagai bagian dari pengembang terpercaya dan terkemuka di Indonesia, Sinar Mas Land, DUTI senantiasa berupaya menciptakan nilai tambah untuk menciptakan pertumbuhan
yang berkelanjutan,” kata Christy menambahkan. (Imy)