IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN– Dalam rangka mendorong penguatan dan peningkatan kualitas produk UMKM, Bank Indonesia Balikpapan kembali menggelar UMKM Digital Academy (UDA) Vol 3.3 pada Sabtu (02/ 04/ 2021). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian acara UDA yang telah dimulai sejak tahun 2020.
Sri Darmadi Sudibyo- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengatakan, setelah membahas tentang perencanaan keuangan UMKM pada webinar sebelumnya, kali ini tema yang dibahas adalah optimalisasi penggunaan QRIS sebagai media transaksi UMKM.
Ia berujar Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) merupakan standardisasi pembayaran menggunakan QR Code yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan industri sistem pembayaran untuk mewujudkan transasksi yang cepat, mudah, murah aman dan handal. Transaksi menggunakan QRIS dapat dilakukan baik dengan tatap muka maupun tanpa tatap muka.
“QRIS dapat bersifat statis dimana QR Code ditampilkan dalam sticker atau print out, juga dapat bersifat dinamis dimana QR Code dibuat secara real time sehingga QR Code berbeda di setiap transaksi,” kata Sri.
Lebih lanjut, Sri Darmadi Sudibyo mengatakan bahwa penggunaan QRIS memiliki berbagai manfaat bagi UMKM, antara lain menghindari adanya uang palsu dalam transaksi, serta membantu pencegahan penyebaran Covid, karena transaksi dapat dilakukan tanpa kontak fisik.
Selain itu, dengan menggunakan QRIS seluruh transaksi pembayaran tercatat sehingga memudahkan lembaga keuangan untuk memberikan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha UMKM ke depannya.
“Bank Indonesia senantiasa melakukan upaya untuk mendukung peningkatan kapasitas UMKM melalui pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan teknis. Dengan UMKM yang berdaya saing tinggi, diharapkan akan berdampak pada perekonomian Indonesia yang semakin maju,” ujarnya.
Di penghujung acara, Bank Indonesia memberikan penjelasan singkat tentang Cinta, Bangga dan Paham rupiah yang dibawakan oleh Dharma Mulya. Cinta rupiah merupakan perwujudan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat dan menjaga diri dari kejahatan uang palsu. Bangga rupiah merupakan perwujudan dalam memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan alat pemersatu bangsa. Sedangkan paham rupiah merupakan perwujudan masyarakat dalam memahami peran rupiah dalam peredaran uang dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai.
Sebagai informasi UMKM Digital Academy juga diikuiti BPD Kaltimtara, Windras Indana Sasmita, BCA KCU Balikpapan, Rudi Hartono, LinkAja Kaltimtara, Aryo Agung Benardi, OVO Kaltim Andi Taufikurrahman dan Gojek Wilayah Timur Indonesia, Mikael Onny Setiawan dengan moderator dari Balikpapan creative forum, Sani Gazali serta diikuti lebih dari 200 peserta. (Imy)