IDCFM.CO.ID; KUTAI TIMUR--- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) tahun ini mendapatkan tawaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) berupa bantuan sebuah mobil tes PCR (Polymerase Chain Reaction) Covid-19 lengkap, beserta peralatan laboratorium mini di dalamnya.
Meski mendapatkan angin segar, namun tawaran bantuan dari provinsi ternyata memiliki persyaratan. Pasalnya, Pemprov Kaltim membebankan seluruh biaya operasional mobil tes PCR tersebut kepada setiap pemerintah daerah (Pemda) yang bersedia menerima bantuan mobil tes PCR Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal belum lama ini kepada IDCFM menuturkan jika adanya tawaran bantuan sebuah mobil tes PCR dari Pemprov Kaltim ini memang merupakan angin segar bagi Kutim, terutama dalam upaya memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19 di Kutim. Namun bantuan yang diberikan provinsi hanya sebuah mobil tes lengkap dengan peralatan laboratorium di dalamnya. Sementara pemerintah Kutim atau Dinkes Kutim harus menyiapkan anggaran operasional mobil tes tersebut. Mulai dari menyiapkan tenaga medis, tenaga analis laboratorium, biaya honoriumnya, pembelian reagen, pembelian Alat Pelindung Diri (APD) dan segala bentuk operasional, dibebankan kepada masing-masing daerah.
“Provinsi (pemerintah, red) itu menawarkan mobil tes PCR (Polymerase Chain Reaction, red) lengkap dengan isi peralatannya. Cuma pengelolaan di kita (pemerintah Kutim, red) sepenuhnya. Mulai dari tenaga medisnya, tenaga analis, operasional, beli reagen, beli APD (Alat Pelindung Diri, red), dan lainnya. Kita semua yang harus menganggarkan dan menyiapkan,” ucap Bahrani.
Lanjut Bahrani, jika menghitung jumlah uang yang bakal dibelanjakan untuk membiayai operasional mobil tes PCR tersebut, maka pemerintah Kutim harus menyiapkan anggaran antara Rp1,2 miliar hingga Rp1,5 miliar. Angka tersebut bukan hanya untuk membiayaai operasional mobil tes PCR, namun juga termasuk biaya untuk melakukan tes swab PCR kepada lebih kurang 2.000 orang warga Kutim.
“Kalo berkenan menyiapkn anggaran, ya anggaplah sekitar Rp1,2 miliar hingga Rp 1,5 miliar, bisa kita dapat (lakukan tes swab) 2.000 orang. Karena kita beranggapan begini, klo di (Rumah Sakit, red) Swasta, untuk sekali tes swab PCR biayanya minimal Rp 900ribu. Klo untuk 2.000 orang kan (anggaran, red) Rp 1,8 miliar. Cuma klo dikasi mobil PCR dan kita mengoperasikan sendiri, maka bisa kita alokasikan Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,5 miliar untuk 2.000 orang,” jelasnya.
Lebih jauh Bahrani mengatakan, jika dirinya sudah melaporkan terkait tawaran bantuan dan hitung-hitungan anggaran yang harus disiapkan untuk mobil tes PSC Covid-19 tersebut kepada Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dirinya pun diminta untuk berkoorsinasi dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kutim, apakah masih bisa mengalokasikan anggaran untuk pengoperasionalan mobil tes PCR tersebut jika nantinya diserahkan ke pemerintah Kutim.
“Saya sudah lapor ke Bupati, terkait rencana bantuan mobil PCR tersebut dan hitung-hitungan anggaran yang harus kita siapkan. Pada dasarnya beliau (Bupati Kutim, red) setuju dan meminta saya supaya segera berkoordinasi dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah, red) Kutim, untuk menanyakan apakan masih ada slot anggaran yang bisa dialokasikan untuk operasional mobil PCR tersebut,” sebutnya.(Ijr)
IDCFM.CO.ID; KUTAI TIMUR--- Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman menargetkan untuk menyelesaikan proses pembangunan Pelabuhan Laut Sangatta, yang berada di dusun Kenyamukan Desa Sangatta Utara. Tidak hanya memasang target untuk menyelesaikan proses pembangunannya saja, namun Ardiansyah juga berkomitmen agar di masa kepemimpinannya kali ini, pelabuhan laut milik Kutim tersebut bisa […]