IDCFM.CO.ID; BALIKPAPAN--Sambutan dan pidato Wali Kota Rizal Effendi dalam paripurna istimewa HUT ke-124 Kota Balikpapan pada Senin (08/ 02/ 2021) diwarnai suasana haru sekaligus mengundang tawa hadirin dan undangan. Masa jabatan Rizal sebagai wali kota pada Mei 2021 akan berakhir atau bisa saja berakhir lebih cepat ketika pemerintah pusat menerbitkan kebijakan baru. Sehingga HUT ke-124 Kota Balikpapan tahun ini adalah terakhir ia menyampaikan pidato sebagai wali kota.
Kepada unsur Forum Komunikasi dan Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokok masyarakat, pejabat dan staf di lingkungan pemkot balikpapan termasuk mitra di BUMD, Rizal menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan selama ia menjabat. Ia berujar caci maki, selisih pendapat dan tertawa adalah romantika. Ucapan terimakasih juga disampaikan pada partai pendukung dan pengusung dirinya untuk maju sebagai calon kepala daerah.
“Kalau masih ada yang mengganjal pada saya dan keluarga saya, mohon maafkan saya. Saya sebagai manusia biasa pasti banyak khilaf tidak bisa menjaga kota ini dengan paripurna. Terimalah saya sebagai warga biasa dengan segala apa adanya,” ujar Rizal dengan nada bergetar.
Pada kesempatan itu, Rizal juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada sang istri Yohana Palupi Arita yang selalu setia mendampingi dirinya mulai dari sosok Rizal yang bukan siapa-siapa hingga akhirnya dipercayai memimpin Balikpapan selama tiga periode. Yang mana periode pertama sebagai wakil wali kota dan periode dua dan tiga sebagai wali kota. Ia juga meminta maaf kepada istri karena menyampaikan hal tersebut di hadapan hadirin dan undangan sidang paripurna. Arita yang saat itu juga menghadiri sidang paripurna terlihat mengangguk dan sorot matanya terlihat seolah tersenyum.
“Jangan marah istriku tersayang. Dia dampingi saya saat saya tidak punya apa apa, dia kerja di bank, saya hanya wartawan tidak tetap, Istri saya hebat, tabah dan kuat. Bekal memimpin kepala cabang BCA Balikpapan, sebagai ketua PKK Kota berhasil meraih banyak panji keberhasilan pembangunan baik dari provinsi dan nasional. Sungguh tidak tercapai jika tidak dilakukan bersama dengan niat dan ketekunan,” kata Rizal.
Ia berujar, setelah tidak lagi menjabat walikota sang istri berkeinginan merintis usaha kuliner dan dinamai Dapur Setia atau singkatan dari Dapur Sentuhan Tangan Arita. Ibus Arita, kata Rizal saat ini sering bikin cemilan dan kue. Dengan sedikit berkelakar ia berujar, beberapa kue yang telah dibuat Arita mendapat respon positif dari anak dan cucu.
“Diakui anak-anak pizza bu Arita rasanya enak dan gurih. Bisa jadi karena masih gratis. Tetapi banyak yang sudah ibu-ibu mengikuti cooking class bikin pizza bersama bu Arita semoga ini bermanfaat buat orang-orang yang telah mengikuti cooking class ini,” kata Rizal disambut tawa dan tepuk tangan seluruh hadirin.
“Juga untuk cucu cucuku tidak lama lagi kai bisa bermain sepanjang hari bersama kalian. Masak mie, nanam jagung dan singkong. Kai sudah siap,” kata Rizal dan kembali disambut tepuk tangan.
Rizal mengaku kerap muncul pertanyaan dari beberapa orang terdekat apakah akan lanjut berpolitik selepas jabatannya sebagai wali kota. Ia berujar dalam prinsip hidup, ia mengikuti filosofi air yang mengalir.
“Albert Einstein berkata hidup seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan anda harus terus bergerak. Saya mohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala untuk selalu diberi kesehatan agar bisa menjadi warga yang berguna bangsa dan negara,” kata Rizal. (Imy)