Pandemi Covid-19, Kasus HIV/ AIDS Kutim Turun Drastis

Redaksi
IDCFM.CO.ID;SANGATTA---Disinyalir akibat pandemi COVID-19 yang kini melanda Indonesia dan juga termasuk Kabupaten Kutai Timur, hal ini menyebabkan menurunnya secara drastis angka kasus HIV/AIDS di Kutim. Kondisi menurunnya angka kasus HIV/AIDS di Kutim tahun ini, sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi di tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya angka kasus HIV/AIDS di Kutim konsisten berada di atas 100 kasus, namun hingga bulan Agustus 2020, angka kasus HIV/AIDS di Kutim hanya berjumlah 35 kasus. Demikian diungkapkan Harmaji selaku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kutai Timur.  

“Jika di tahun-tahun sebelumnya angka kasus HIV/AIDS di Kutim berada di atas angka 100 kasus, namun untuk tahun ini, dari data yang dikumpulkan KPAD hingga bulan Juli 2020, angkanya baru berjumlah 35 kasus. Ini (kasus HIV/AIDS, red) mamang agak terabaikan laporannya akibat kesibukan penanganan pandemi COVID-19,” ujar Harmaji kepada wartawan usai menghadiri peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2020 di Lingkungan Pemerintah Kutai Timur, Kamis (3/12/2020) belum lama ini.

Lanjut Harmaji, meski demikian pihaknya terus melakukan penelusuran dan mencari keberadaan para sukarelawan yang pernah terdata saat melakukan VCT (Voluntary Counselling and Testing) HIV, baik dari data yang dimiliki pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim. Namun memang diakuinya, jika sejak bulan Agustus 2020 hingga saat ini, KPDA Kutim belum bisa mengakses data HIV/AIDS yang ada di Dinkes Kutim.

“Memang tim KPAD Kutim terus mencari dan melakukan pendataan sendiri kepada para sukarelawan yang sudah pernah melakukan kegiatan konseling dan tes HIV, baik di Puskesmas maupu dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kutim. Namun memang kami akui jika untuk data HIV/AIDS di Dinas (Kesehatan, red) sejak bulan Agustus 2020 hingga saat ini, kami tidak bisa mengaksesnya. Mungkin karena kesibukan mengurusi pandemi COVID-19, dan kami memakluminya,” sebutnya.

Ditambahkan Harmaji, memang selama masa pendemi COVID-19, intensitas kunjungan masyarakat ke pusat layanan kesehatan, seperti Puskesmas maupun Rumah Sakit jauh menurun dan memang sengaja ada pembatasan. Hal ini juga menyebabkan kegiatan VCT HIV yang biasa secara rutin dilakukan oleh relawan di setiap Puskesmas, juga mengalami penurunan yang drastis. Hal ini yang menyebabkan angka kasus HIV/AIDS di Kutim mengalami penurunan. Namun meski mengalami penurunan angka, pihaknya juga tidak berharap terjadinya penomena gunung es dalam kasus HIV/AIDS di Kutim. Yakni, angka penyebaran menurun tetapi ternyata realitas di lapangan kasus HIV/AIDS di Kutim mengalami peningkatan tanpa terdata.

“Memang selama pandemi COVID-19, kegiatan tatap muka langsung dikurangi. Hal ini juga menyebabkan kegiatan konseling HIV secara sukarela di masing-masing Puskesmas juga ditiadakan, sehingga angka kasus HIV/AIDS di Kutim tahun ini menurun drastis. Namun kami juga berharap dalam kondisi (pandemi COVID-19, red) saat ini tidak menjadi fenomena gunung es terhadap kasus HIV/AIDS di Kutim. Jangan sampai data yang diperoleh angkanya menurun, ternyata kenyataan di lapangan angkanya semakin meningkat,” ucap Harmaji.(Ijr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Kesembuhan Pasien Covid 19 Meningkat, Signal Positif Ekonomi Balikpapan Mulai Terlihat jelas

IDCFM.CO.ID, BALIKPAPAN–Rizal Effendi– Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Balikpapan yang juga Wali Kota Balikpapan mengatakan kasus covid di kota tersebut menunjukan trend penurunan. Berdasarkan laporan yang ia terima, saat ini kasus aktif covid-19 di Balikpapan sebesar 7,04 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kasus aktif covid-19 di rata-rata nasional 12, […]

Subscribe