Penambahan 24 Kasus COVID-19 Dalam Sepekan, 3 Kasus Berpotensi Transmisi Lokal

Redaksi
IDCFM.CO.ID; Kutai Timur - Hanya dalam waktu sepekan, Kutai Timur mencatatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sebanyak 24 kasus. Bahkan tiga kasus diantaranya disinyalir kuat berpotensi sebagai kasus penularan penyakit COVID-19 yang terjadi antara warga lokal di sebuah wilayah atau yang biasa dikenal dengan sebutan transmisi lokal.

Dari data yang dihimpun pada website corona.kutaitimurkab.go.id sebagai website resmi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim sejak tanggal 5-12 Juli 2020, dari 24 kasus penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutim, sebanyak 21 kasus merupakan tambahan dari karyawan perusahaan pertambangan yang tengah mengikuti karantina terpadu, usai menjalani cuti dan akan kembali bekerja di Kutim. Disinyalir kuat, puluhan pekerja tambang ini teinfeksi COVID-19 dari daerah tempat cuti mereka yang rata-rata datang dari wilayah Jawa dan Sulawesi.

Sementara itu, penambahan tiga kasus lainnya dalam sepekan terakhir, yakni merupakan warga lokal Kutim. Dua kasus merupakan warga Kecamatan Muara Wahau, yakni KTM-73 dan warga Kecamatan Muara Wahau yakni KTM-74, yang diketahui tertular COVID-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas setempat. Sementara satu kasus lagi, yakni KTM-72 merupakan warga Sangatta yang tengah menjalani cuti dan bertemu keluarga di Sangatta, serta diketahui bekerja di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Khusus ketiga kasus terkonfirmasi ini, diakui berpotensi menjadi kasus transmisi lokal pada penyebaran COVID-19 di Kutim. Hal ini diakui langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal.

Dikatakan, khusus untuk pasien KTM-73 dan KTM-74, kedua kasus ini termasuk pasien COVID-19 tanpa riwayat perjalanan. Karenanya, hingga saat ini Dinkes Kutim masih melakukan penelusuran dari mana sumber penularannya. Khusus untuk KTM-73, kemungkinan besar memang terjadi penularan lokal, mengingat pertama kali ditemukan transmisi lokal di wilayah Muara Wahau-Kongbeng. Sementara untuk kasus KTM-72, meski disinyalir kuat tertular dari Provinsi Kalsel, namun saat datang ke Sangatta langsung melakukan kontak dengan keluarga terdekat, terutama istri. Karena itu, Dinkes Kutim juga telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dari KTM-72 dan termasuk orang-orang yang sempat kontak dengan istri dari KTM-72 tersebut.

“Kedua kasus ini (KTM-73 dan KTM-74, red) termasuk pasien COVID-19 tanpa riwayat perjalanan. Terungkap saat melakukan pemeriksaan keluhan kesehatan di masing-masing Puskesmas setempat. Karenanya, hingga saat ini Dinkes Kutim masih melakukan penelusuran dari mana sumber penularannya. Namun khusus untuk KTM-73, kemungkinan besar memang akibat penularan lokal, mengingat pertama kali ditemukan transmisi lokal di wilayah Muara Wahau dan Kongbeng. Sementara untuk KTM-72, diketahui sudah melakukan isolasi mandiri dirumahnya. Kami juga sudah melakukan tracing kontak dengan orang serumah dan telah dilakukan rapid tes. Sedangkan untuk yang kontak dengan istrinya (KTM-72, red), juga sdh dilakukan tracing dan dilakukan bertahap pula rapid tesnya,” jelas Bahrani.

Ditambahkan Bahrani, mengingat masih terjadinya penambahan kasus COVID-19 di Kutim dan juga disinyalir kuat terjadi transmisi lokal, maka pihaknya menghimbau dan mengingatkan masyarakat Kutim pada umumnya untuk lebih waspada terhadap penularan COVID-19. Masyarakat diminta untuk patuh dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.

“Mengingat masih terjadinya penambahan kasus COVID-19 dan kuat sudah terjadi penularan lokal COVID-19 di sejumlah kecamatan di Kutim, kami menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan patuh menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Terutama jika keluar rumah, tetap menggunakan masker dan rajin menjaga kebersihan tubuh dengan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun, serta menerapkan physical distancing atau menghindari kerumunan massa,” ucap Bahrani. (Ijr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Penanganan Daerah Rawan Air Bersih, PDAM Kutim Anggarkan Biaya Rp 30 M

IDCFM.CO.ID; Kutai Timur – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim) terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan penyediaan air bersih di seluruh wilayah Kutim. Bahkan hingga saat ini, hampir semua desa yang berada pada 18 Kecamatan di Kutim, secara bertahap sudah mulai bisa menikmati layanan air bersih […]

Subscribe